LATAR BELAKANG

Usaha pertanian yang menguntungkan sangat dipengaruhi oleh keberhasilan dalam penggunaan pupuk secara efisien.  Sejauh ini, upaya untuk meningkatkan efisiensi pemupukan masih bersandar kepada tindakan yang tepat dalam hal memilih jenis, dosis, cara, waktu dan frekuensi aplikasi pupuk.  Pengenalan jenis pupuk menjadi salah satu kunci sangat penting dalam upaya pencapaian sasaran produksi yang diharapkan, yaitu pencapaian pada tingkat efisiensi tinggi. Tindakan pemupukan akan menjadi rancu apabila pengguna pupuk tidak memahami jenis pupuk yang pakai. Kurang akuratnya pemilihan jenis pupuk juga, akan menyebabkan budidaya menjadi sia-sia dan mendatangkan kerugian usaha tidak sedikit. Oleh karena itu, kenalilah pupuk yang digunakan, maka niscaya akan membantu diri sendiri untuk meraih keuntungan usaha secara maksimal.

Di pasaran, dikenal macam pupuk berbentuk padat, berupa; powder, butiran kristal, priil, butiran granuler, padatan briket, dll. Selain itu, berdasarkan jumlah unsur dalam pupuk, dikenal juga dengan macam pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Efektifitas penggunaan pupuk tunggal terhadap peningkatan hasil tidak perlu diragukan. Kemudian, telah banyak juga dilaporkan juga, bahwa peran pupuk majemuk dalam peningkatan hasil berkontribusi sama efektifnya dengan pupuk tunggal. Dengan alasan kemudahan, penghematan biaya aplikasi dan kelangkaan tenaga kerja, serta banyak diakuinya peran hara mikro yang dikombinasikan dengan pupuk makro terhadap peningkatan hasil, maka akhir-akhir ini penggunaan pupuk majemuk untuk pertanian lebih banyak diminati. Fakta lain, jenis pupuk berbutir granuler lebih banyak digunakan pada berbagai komoditas pertanian. Oleh karena itu, kedepan peran pupuk majemuk ini dengan segala keunggulannya akan lebih diminati dan peluang kebutuhannya cukup besar. Sebagai gambaran, pada tahun 2009 kebutuhan pupuk majemuk NPK hanya 3,5 juta dan diperkirakan kebutuhannya akan meningkat  menjadi 23,5 juta ton pada tahun 2015.

PENGERTIAN GRANUL SARASWANTI

Karakteristik Fisik dan Kimia
Pupuk Granul Saraswanti merupakan pupuk padatan anorganik yang diaplikasikan ke tanah untuk kepentingan tanaman. Secara fisik, Pupuk Granul Saraswanti berbentuk butiran granuler dengan diameter butiran antara 3-6 mm dan memiliki berat jenis sekitar 1.33 g/cm3. Pupuk Granul Saraswanti memiliki struktur permukaan butiran halus sampai sangat halus, berkaitan dengan penataan antar partikel butiran halus membentuk jalinan ukuran pori mikro yang rapat sampai sangat rapat, padat dan massif. Bentuk fisik ini direkayasa untuk tujuan dalam memudahkan aplikasi penempatan pupuk, baik dilakukan secara manual/konvensional maupun menggunakan peralatan mekanis (fertilizer applicator). Pupuk Granul Saraswanti memiliki warna yang bervariasi tergantung dari bahan coating yang digunakan, namun secara umum dibuat warna yang menarik dan cerah, seperti misalnya; putih, kuning, merah ros, ungu, dll.

Sesuai nama jenis pupuknya, kandungan hara utama dalam Pupuk Granul Saraswanti adalah hara makro NPK, yang dapat diperkaya dengan unsur hara lain yang dibutuhkan tanaman, seperti misalnya; hara semi makro Ca, Mg, S dan hara mikro, khususnya; Si, B, Cu, Zn dan Fe. Pupuk Granul Saraswanti juga diperkaya dengan humic substances (HS), yaitu suatu bahan yang dapat menjaga keseimbangan dan ketersediaan hara, sehingga membantu memudahkan penyerapan hara oleh perakaran tanaman. Bahan ini juga dapat berfungsi untuk membantu memperbaiki sifat fisik tanah. Setiap unsur hara dan HS terintegrasi dalam suatu butiran granul, dengan komposisi kandungan masing-masing unsur bersifat lentur, dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan. Dengan kata lain, Pupuk Granul Saraswanti merupakan suatu pupuk dengan hara lengkap yang ketersediaannya disesuaikan dengan kebutuhan tanaman.

Penggunaan Bahan Baku
Pupuk Granul Saraswanti selalu menekankan pentingnya kualitas produk. Untuk menjaga mutu yang disyaratkan SNI, Pupuk Granul Saraswanti dibuat menggunakan bahan baku pilihan yang kualitasnya dijamin dan kandungan unsure-unsurnya diketahui terukur melalui proses analisis laboratorium kimia. Sumber utama bahan baku Pupuk Granul Saraswanti, antara lain: urea, zuafelzuur amonium, monoamonium fosfat, diamonium fosfat, rock fosfat, potassium khlorida, potassium sulfat, dolomit, kalsit, ferro sulfat, terusi, seng sulfat, manggan sulfat, asam borat, asam humik, kalsium silikat, dan bahan baku coating dari bahan kimia anorganik maupun bahan kimia organik.

Teknologi Proses
Pupuk Granul Saraswanti diproduksi melalui rangkaian proses granulasi, terdiri dari tahapan; penimbangan, pencampuran dan penghancuran bahan, granulasi, pengeringan dan sortasi. Selain teknologi itu, Pupuk Granul Saraswanti dirancang menggunakan teknologi melting dan coating. Teknologi melting diterapkan pada proses granulasi melalui penyemprotan urea pasta ke dalam campuran bahan. Proses ini bertujuan untuk meningkatkan kadar nitrogen pupuk dan membentuk permukaan granulasi yang lebih halus dan solid. Sedangkan teknologi coating yang diterapkan sebelum prose packing, dilakukan penyelimutan bahan dengan menggunakan senyawa kimia tertentu. Prose ini bertujuan untuk mengatur kelarutan pupuk, membuat pupuk bersifat slow release, membuat penampilan pupuk yang lebih menarik dan menjadikan permukaan fisik pupuk yang lebih halus. Melalui penggunaan ke dua teknologi tersebut, dipastikan pupuk ini memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan pupuk-pupuk granuler biasa lainnya, antara lain ; bentuk fisik yang tidak mudah hancur, tahan penyimpanan, tidak higroskopis dan volatil, dll, maupun keunggulan secara sifat kimia, seperti; kemampuan dalam menyediakan ketersediaan hara yang terukur. Keunggulan ini yang secara keseluruhan pada akhirnya akan memaksimalkan efektifitas dan efisiensi pemupukan.

Formulasi
Pupuk Granul Saraswanti menyediakan hara NPK sesuai kebutuhan dengan kandungan hara fleksible sesuai kepentingan tanaman dan ketersediaan hara tanah. Terdapat 3 jenis (varian) pupuk yang direkayasa, yaitu :

  1. N granul + PK granul, compound blending
  2. NPK granul, compound melting coating
  3. (NPK, trace element) granul, compound melting coating

Setiap varian pupuk direkayasa berkepentingan dengan tujuan pumupukan secara umum yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman untuk mencapai efisiensi tinggi, baik secara serapan, produktivitas maupun ekonomis.

KEUNTUNGAN PENGGUNAAN

Secara umum, Pupuk NPK Granul Saraswanti akan memaksimalkan efektifitas dan efisiensi pemupukan yang mampu meningkatkan keuntungan budidaya pertanian sambil tetap menjaga kelestarian produktivitas lahan, melalui ;

  1. Pupuk Granul Saraswanti dapat direkayasa dengan komposisi kandungan hara sesuai kebutuhan kebutuhan tanaman (by order) yang dapat ditetapkan berdasarkan pendekatan ketersediaan hara tanah dan jaringan tanaman, sehingga efektif dalam menekan pemborosan kehilangan hara asal pupuk di lahan pertaniaan.
  2. Pupuk Granul Saraswanti memiliki mekanisme pelepasan unsur hara sesuai kebutuhan dan karakteristik kimia tanah. Kelarutan pupuk lebih terukur untuk menyediakan hara cepat tersedia maupun lambat tersedia sesuai dengan fase pertumbuhan. Peristiwa penyediaan hara yang demikian, maka Pupuk Granul Saraswanti akan mampu meningkatkan produktivitas tanaman secara optimal atau target produktivitas yang diharapkan berdasarkan peningkatan efisiensi serapan maupun efisiensi produksi.
  3. Pupuk Granul Saraswanti dilengkapi nutrisi yang mampu mendorong peran metabolisme sink tanaman menjadi lebih baik, sehingga akan mampu meningkatkan kualitas produksi tanaman.
  4. Pupuk Granul Saraswanti menjadikan hara nitrogen tidak mudah hilang karena tercucikan, hara P terjerap tanah dan hara K tercuci maupun terjerap tanah, sehingga produktivitas lahan terjaga kelestariaanya dan menekan pengaruh negatif terhadap kerusakan lahan.
  5. Pupuk Granul Saraswanti dengan bentuk fisik butiran granuler memudahkan dalam penempatan pupuk (broad cash, side band, pop up, dll), khususnya dalam penggunaan fertilizer applicator (FA), sehingga dapat menghemat penggunaan tenaga, waktu dan biaya aplikasi